Karina Adistiana (biasa dipanggil Anyi), yang lahir di Surabaya pada tahun 1982, menyelesaikan sarjana dan program magister dalam bidang Psikologi Pendidikan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Sebagai psikolog, Anyi berfokus pada bidang pendidikan dan perkembangan anak.
Anyi mengawali kiprahnya dengan terjun sebagai relawan “pascatsunami Aceh” di saat masih kuliah. Anyi sering terlibat serta menjadi rekanan pusat krisis (dan beberapa lembaga) dari Fakultas Psikologi UI untuk program-program pelatihan di beberapa daerah bencana. Anyi merupakan salah seorang trainer “inklusivitas” bersama Pusat Kajian Disabilitas serta pernah aktif mengajar dan membimbing calon-calon psikolog pendidikan di sebuah universitas swasta di Jakarta.
Anyi memutuskan untuk urun-rembug membenahi sistem pendidikan dengan bergabung dalam Jaringan Pendidikan Alternatif. Anyi menjadi lebih aktif berbagi baik sebagai narasumber untuk media atau dalam beragam kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan terapan dari psikologi pendidikan. Di tahun 2009, Anyi bersama Ribut Cahyono meluncurkan Gerakan Peduli Musik Anak dalam resepsi pernikahan mereka. Sebagai inisiator dan penggerak utama Gerakan Peduli Musik Anak, Anyi mengajak orang dewasa untuk memanfaatkan musik guna mendidik dan mengembangkan anak. Anyi kini berkonsentrasi menjalankan lokakarya “Pembuatan Lagu Ramah Anak” dan beberapa program utama bagi kampanye Peduli Musik Anak. Anyi saat ini berdomisili di desa Cilebut, Bogor, dan dapat dihubungi melalui akun twitter @anyi_karina dan e-mail karina.adistiana@gmail.com.
Ribut Cahyono (Ibut) lahir di tahun 1962 dan dibesarkan dalam keluarga yang sangat mencintai musik, serta diperkenalkan kepada berbagai macam musik pop daerah melalui koleksi piringan hitam orang tuanya. Ibut belajar gitar secara otodidak melalui majalah setelah dimotivasi oleh sang paman yang handal bermusik dengan kelompok musik pop-rock dan memberikan bocoran dari kursus gitar klasiknya.
Sekitar usia 9 tahun, Ibut mulai menciptakan lagu sederhana anak-anak. Ketika lulus SMP, satu lagunya berhasil masuk semi final Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) 1979. Tahun-tahun berikutnya Ibut juga berhasil memasukkan beberapa buah lagu, namun tidak pernah mencapai 10 besar. Ibut justru kemudian dikenal sebagai pembawa salah satu Dasa Tembang Tercantik LCLR 1987-1988 ciptaan Didi AGP (Terpana). Melalui kegiatan yang dibesarkan oleh Radio Prambors itu, Ibut mulai tertarik memperhatikan perkembangan industri musik Indonesia bersamaan dengan pembuatan skripsi di Fakultas Psikologi UI.
Setelah lulus sebagai Psikolog (1989), Ibut langsung terjun ke industri musik dengan bekerja sebagai Asisten Label Manager di PT. Aquarius Musikindo. Ibut sempat pula bekerja di bidang pengembangan anak dan remaja di sebuahperusahaan, namun kembali beredar ke dunia musik dan hiburan – mulai dari Radio Network Indonesia, lalu merambah ke wilayah production house, serta mencoba berwirausaha di dunia tersebut. Kedekatan yang terus melekat dengan mahasiswa membawa Ibut untuk pulang kampus, yang diawali dengan menjadi staf khusus Wakil Dekan III (1998). Ia mengakhiri masa tugas di awal 2014 sebagai Manajer Mahalum Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Ibut pernah menjadi manajer band independen Cozy Street Corner selama lebih dari 15 tahun, kemudian memutuskan berkonsentrasi ke label independennya (Cupu Records) untuk mengkampanyekan konsep musik pendidikan. Pada resepsi pernikahannya di tahun 2009, Ibut bersama Karina Adistiana (Psikolog Pendidikan) meluncurkan gerakan “Peduli Musik Anak” dengan membagikan CD gratis (sudah lebih dari 6.000 CD terbagi). Selanjutnya Ibut giat berbagi wacana “Pilah, pilih, danlantunkan musik bersama anak” ke berbagai kota di Jawa, Sumatera, dan Maluku, serta membuat konser “Gelaran” perdana di tahun 2012. Di tahun 2017 Ibut menargetkan penuntasan album (modul) kedua disertai buku pendamping (yang versi demonya untuk sementara ini digunakan hanya dalam lokakarya).