Melanjutkan keprihatinan kami tentang Pendidikan Kesiagaan Bencana di – negeri cincin api – Indonesia tercinta ini, saya jadi bersemangat untuk segera membagikan pengalaman belajar dari negara Jepang dan Taiwan – melalui konferensi internasional Pengurangan Risiko Bencana dalam lingkup sekolah di Taipei – , baik jumpa-darat maupun lewat akun media-sosial pribadi.
Tapi keprihatinan tidak pula surut, bahkan ketika kami lanjut mendukung gerakan (yang diinisiasi teman-teman penyintas gempa Lombok, yang pulang ke Bogor untuk sekaligus mengumpulkan donasi) #CintaUntukLombok, yang telah berkeliling ke beberapa Sekolah/ Komunitas selama bulan September 2018, seputar JaBoDepok.
Puncaknya ketika terjadi Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, tepat pada saat kami berbagi yang terakhir di Perpustakaan Cinta Baca – Bogor. Maka keprihatinan tidak bisa lagi diabaikan, ketika gayung bersambut dari Kumparan.com yang menyediakan ruang khusus untuk memaparkan lebih tentang upaya meningkatkan kesiagaaan bencana yang tak enggan membudaya di negri cincin api ini.
Melanjutkan sekilas pembelajaran yang kami tulis dalam : Pendidikan Kesiagaan Bencana Sejak Dini (1)
Dengan sepenuh hati saya paparkan berikut ini ke dalam tiga (3) artikel yang dimuat berurut di Kumparan.com (2 – 4 Oktober 2018):
-
Siaga Bencana, Kunci Keselamatan Hidup di Negara Cincin Api
-
Pentingnya Mengembangkan Kesiagaan Bencana pada Anak
-
Cara Praktis Melatih Kesiagaan Bencana pada Anak